FTI Appreciate – Mahasiswa Informatika UKDW Meraih Juara 2 Telkomsel Spark Datathon Competition

Tim mahasiswa Program Studi (Prodi) Informatika Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil meraih Juara 2 dalam ajang SPARK Telkomsel 2025 – Datathon Competition. Kompetisi Scientific Performance And Research Knowledge (SPARK) Telkomsel 2025 – Datathon Competition diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Elektroteknik Institut Teknologi Bandung (HME ITB), didukung oleh Ikatan Alumni Elektro ITB (IAE ITB), PT Bangunindo Teknusa Jaya, Google, serta Telkomsel.

Ajang ini menarik partisipasi sebanyak 768 peserta yang terbagi ke dalam 218 kelompok dari 94 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Kompetisi ini berfungsi sebagai wadah untuk mendorong pengembangan inovasi teknologi digital dengan fokus utama pada kecerdasan buatan (AI), yang ditujukan untuk mengatasi berbagai permasalahan nyata di masyarakat melalui optimalisasi pemanfaatan data. SPARK Telkomsel tidak hanya menekankan kecanggihan teknologi tetapi juga solusi yang memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat serta pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.

Tim dari UKDW yang meraih Juara 2 mengembangkan sebuah aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan akurasi proses pengkodean ICD-10 di Indonesia. ICD-10 merupakan sistem pengkodean penyakit dan masalah kesehatan yang penting dalam proses klaim BPJS Kesehatan serta rujukan pasien ke spesialis.

Tim UKDW terdiri dari Nicholas Tanugroho, Andi Putrayana, dan Angela Sekar Widelia. Menurut Nicholas, Indonesia menghadapi tantangan besar seperti keterbatasan jumlah tenaga ahli pengkodean ICD-10, ketidaklengkapan data hasil pengkodean, serta kurangnya panduan jelas terkait terminologi medis dalam pengkodean tersebut. Mengingat pentingnya peran pengkodean ICD-10, pemerintah menargetkan pelatihan 1800 tenaga pengkodean klinis pada tahun 2025.

“Oleh karena itu, solusi AI yang kami kembangkan bertujuan membantu pemerintah menghadapi tantangan tersebut secara efektif dan praktis. Dalam proses pengembangan aplikasi ini, kami diwajibkan menggunakan platform Bliv yang dikembangkan oleh PT Bangunindo Teknusa Jaya serta Vertex AI dari Google Cloud,” jelas Nicholas.

Andi menambahkan, kompetisi dimulai dengan tahap pengumpulan proposal ide yang berlangsung sejak 17 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025. Delapan tim terbaik kemudian masuk ke babak final, di mana mereka mendapat sesi mentoring intensif dari PT Bangunindo Teknusa Jaya dan Google Cloud Indonesia guna mendukung implementasi ide mereka. Babak final diselenggarakan pada 15 Februari 2025 di Aula Timur ITB, yang terdiri dari presentasi akhir dan pameran hasil karya.

Angela mengungkapkan bahwa timnya tidak hanya mendapatkan pengetahuan mendalam dalam bidang machine learning tetapi juga pengalaman berharga serta kesempatan memperluas jejaring profesional. Ia berharap pencapaian ini dapat menginspirasi mahasiswa UKDW lainnya untuk lebih aktif mengikuti kompetisi dan meningkatkan citra universitas sebagai lembaga yang mendukung inovasi teknologi serta pengembangan kompetensi mahasiswa.

Telkomsel melalui SPARK Telkomsel secara konsisten mendorong inovasi digital khususnya dalam pemanfaatan data, AI, dan solusi digital lainnya. Program ini menjadi salah satu wujud nyata komitmen Telkomsel untuk mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia. Selain kompetisi, Telkomsel juga menyediakan berbagai platform pendukung untuk mengasah kemampuan mahasiswa di bidang teknologi, seperti pelatihan, workshop, dan akses ke berbagai platform teknologi terkemuka. Dengan demikian, Telkomsel turut aktif menciptakan ekosistem inovasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.